Apakah orang sepertiku pantas dibuatkan biografi? Apakah biografiku nantinya cukup berguna untuk dibaca orang? Itulah kalimat yang meluncur pertamakali dari bibir Mas Tom--sapaan akrab Utomo Dananjaya--ketika panitia menyampaikan maksud menyusun biografinya, dalam rangka menyambut 70 tahun usianya pada 6 Februari 2006.

Beberapa teman yang tergabung dalam tim penulis berusaha meyakinkan betapa layaknya seorang Utomo Dananjaya memiliki sebuah biografi. Mas Tom, kata teman tadi, adalah sosok panutan bagi banyak kaum muda. Ia adalah suhu para aktivis. Ia adalah the master of training di lingkungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Bukan cuma itu. Mas Tom, sambung teman yang lain lagi, memegang peranan kunci dalam berbagai peristiwa historis menyangkut gerakan Islam di tanah air, khususnya dalam 40 tahun terakhir. Teman tadi juga menegaskan bahwa posisi Mas Tom adalah unik, karena meski besar di dunia pergerakan ia nyaris tidak pernah membangun konflik dengan unsur pergerakan mana pun. Sebaliknya, Mas Tom justru menjadi jembatan di antara kelompok-kelompok yang berkonflik. Tidak heran jika Mas Tom memiliki pergaulan yang lintas batas.

Dikejar dengan berbagai argumen tersebut akhirnya Mas Tom menyerah. Ia mau juga dibuatkan biografinya.

Judul Mas Tom: The Living Bridge

Penulis: Ahmad Gaus AF, Idi Subandy Ibrahim

Bahasa: Indonesia

Kulit Muka: Hard Cover

Tebal: xiv, 480 Halaman LENGKAP

Harga Buku: Rp. 49.500,-

Berat Buku: 610 gram

Penerbit: Universitas Paramadina

Tahun: 2006 Cetakan ke 1

Kondisi: Cukup Bagus (BUKU BEKAS/ORIGINAL/Kondisi fisik sesuai foto)

Kertas halaman bercak kuning kecoklatan. Halaman pembuka ada tulisan tangan dan tanda tangan.

Buku Mas Tom: The Living Bridge ini juga sudah tersedia dan dapat dibeli melalui Marketplace, Klik di Tokopedia, atau Shopee dari akun Toko Buku Bekas Aksiku.