Arung Makkunrai Rilodana | Aksiku Toko Buku Bekas Online
Pemesanan Klik pada nomor untuk langsung chat :
Admin: Whatsapp: 0813-1063-6383

"Harga Belum Termasuk Biaya Ongkos Kirim"
"Pengiriman dilaksanakan sehari setelah Pembayaran"

Pilih Penulis

Pencarian Cepat - Ketik dan Enter

Arung Makkunrai Rilodana

Jual Buku Arung Makkunrai Rilodana

Cerita yang dituangkan dalam buku ini, sepintas bisa menimbulkan tanda tanya karena rentang jarak yang jauh antara Sulawesi Selatan dengan Sumatera Barat dan kurun waktu terjadinya yang telah lampau ratusan tahun. Tapi, kalau kita membaca catatan sejarah dalam Lontara Kerajaan Gowa dan Tallo, tanda tanya ini tidak lagi mengganggu. Di sana dicatat terjadinya dua gelombang inter aksi sosial budaya antara etnis Bugis Makassar (baca: Sulawesi Selatan) sejak abad ke 16.

Sejalan dengan Lontara Gowa dan Tallo, dalam buku "Menyusuri Jejak Kehadiran Makassar Dalam Sejarah", Prof. Dr. Mattulada, menulis bahwa orang Minangkabau yang pertama datang ke Makassar adalah pada zaman pemerintahan Raja Gowa ke 10 (1546-1565), I Mario Gau' Daeng Bonto, Karaeng Lakiung "Tonipallangga Ulaweng". Mereka datang bersama dengan para pedagang dari Pahang, Patani, Johor, Campa dan Jawa, di bawah pimpinan Nakhoda Bonang. Mereka, oleh Raja Gowa, diizinkan berdagang dan diberikan areal pemukiman di Mangallekana, dekat Benteng Sombaopu pertama, sekitar Mesjid tertua Sulawesi Selatan, Katangka, dan tidak jauh dari makam pahlawan Nasional Syeh Yusuf.

Yang kedua adalah, pada zaman pemerintahan Raja Gowa ke 14 (1593-1639), I Mangngarangi Daeng Manrabia, datang tiga orang Ulama Islam dari Kota Tengah, Sumatera Barat pada tahun 1605. Mereka adalah Abdul Ma'mur Khatib Tunggal, Chatib Sulaiman dan Khatib Bungsu. Setelah Raja Gowa ke 14 memeluk agama Islam pada tahun yang sama, ketiga orang ini berhasil menjadikan agama Islam sebagai agama resmi di seluruh kerajaan Sulawesi Selatan dalam tahun 1611. Abdul Makmur Khatib Tunggal, yang oleh orang Makassar disebut juga dengan nama Dato' Ri Bandang, dimakamkan di Tallo, bagian utara kota Ujung Pandang. Dato' Sulaiman, lazim disebut Dato' Patimang, dimakamkan di Patimang, Palopo. Khatib Bungsu yang digelar Dato' Ri Tiro, dimakamkan di Tiro, Bulukumba. Sampai sekarang makam ketiga ulama besar itu masih terpelihara baik.

Selain catatan sejarah dalam Lontara dan tulisan Prof. Dr. Mattulada yang saya sebutkan di atas, hal lain yang membuat isi buku ini bisa diterima wajar adalah,nama dan istilah Bugis Makassar di dalam naskah asli buku ini, ditulis berbahasa Minangkabau tanpa cacat ejaan dan tidak terpengaruh oleh istilah dan ejaan Minangkabau seperti: Arung Makkunrai, Arung Worowane, Rappang, Sidenreng, Wajo, Soppeng dan Bone.

Setelah buku ini, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan akan berusaha menggali dan membukukan cerita-cerita yang melibatkan orang Bugis Makassar dalam sejarah dan peristiwa masa lampau di tempat lain seperti di Bali, Kalimantan, Riau, Malaysia, Thailand, Australia dan di manapun hal itu bisa ditemukan. Maksudnya, sebagai upaya lain dari diskusi dan seminar untuk memperkenalkan jatidiri leluhur Bugis Makassar pada generasi penerus. Juga untuk membuktikan bahwa Bhineka Tunggal Ika bagi orang Bugis Makassar, bukanlah sekedar motto atau slogan yang bertendensi politik, tetapi bukti dan pencerminan sikap leluhur kita tentang berkebangsaan sama, berkebangsaan satu, Bangsa Indonesia, ratusan tahun sebelum Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 dicetuskan dan Kemerdekaan 17 Agustus 1945 diproklamasikan.

Dr. Ir. H. Beddu Amang MA
Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan

Rincian Informasi Buku

Judul Arung Makkunrai Rilodana: dari fragmen kaba Minangkabau Anggun nan Tongga - Maharani Pulau Lodan
Penulis: Koenoen Datuk Radjo Nan Gadang
Bahasa: Indonesia
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: xiv, 148 Halaman,kertas halaman tebal
Harga Buku: Rp. 25.900,-
Berat Buku: 225 gram
Penerbit: Yayasan Pembina Generasi Penerus Indonesia (YPGPI)
Tahun: 1996 Cetakan ke 1
Kondisi: Cukup Bagus (BUKU BEKAS/Kondisi fisik sesuai foto)
Cover buku ada bekas terlipat.

Buku Arung Makkunrai Rilodana ini juga sudah tersedia dan dapat dibeli melalui Marketplace, Klik di Tokopedia, dan Shopee dari akun Toko Buku Bekas Aksiku.

Arung Makkunrai Rilodana

Arung Makkunrai Rilodana

Arung Makkunrai Rilodana

Arung Makkunrai Rilodana

Arung Makkunrai Rilodana

Arung Makkunrai Rilodana

Arung Makkunrai Rilodana

Lihat Juga

Buku Unggulan


0 comments:

Post a Comment

Sudahkah Anda Baca Buku ini?