Teater modern mengandung suatu daya tarik yang ganjil dengan tenaga yang terpendam. Tidak jarang daya tarik ini mencapai suhu yang menaik sekali. Dia terasa memainkan suatu peranan yang lebih intens dengan effek totalitas yang dimilikinya. Tetapi suhu yang menaik ini, selalu diikuti oleh semacam soal kejatuhannya. Di sini memang tidak bisa dihindari bahwa ada satu lapisan yang kokoh dan dingin yang tidak bisa tertembus, karena denyutnya terkibas. Suatu lapisan yang kokoh dan dingin terbentuk di atas esensi teater ini.

Tenaga denyutnya seolah terkibas untuk selama-lamanya bukan karena penonton berpaling dari tontonan teater karena adanya dillusi sosial.

Kita harus masuk betul-betul, semuanya ambil untuk mengungkapkan teater yang sekarang, yang kontemporer. "It needs all things to make a world". (ROEDJITO)

Judul Menengok Tradisi : Sebuah Alternatif Bagi Teater Modern

Disusun dari Pertemuan Teater 1985 yang bertema Menggali Nilai Tradisional Dalam Teater Modern, 5 sd 9 Maret di Taman Ismail Marzuki, Jakarta 

Bahasa: Indonesia

Kulit Muka: Soft Cover

Tebal: xiv, 215 Halaman

Harga Buku: HABIS

Berat Buku: 210 gram

Penerbit: Dewan Kesenian Jakarta & Lembaga Studi dan Riset Mahabodhi Indonesia

Tahun: 1986 Cetakan ke 1

Kondisi: Cukup (BUKU BEKAS/Original/Kondisi fisik sesuai foto)

Kertas halaman buku ada bekas kena air. LIHAT FOTO 

Buku Menengok Tradisi ini juga sudah tersedia dan dapat dibeli melalui Marketplace buku novel bekas, Klik di Tokopedia, Bukalapak dan Shopee dari akun Toko Buku Bekas Aksiku.