Jual Buku Mengelola dengan Kekuasaan

Meskipun banyak yang telah ditulis mengenai bagaimana membuat keputusan lebih baik, keputusan itu sendiri tidak mengubah apapun. Masalah besar yang dihadapi oleh manajer dan organisasinya masa sekarang adalah implementasi - bagaimana menyelesaikan segala sesuatu tepat waktu dan dengan secara efektif. Profesor Stanford Business School, Jeffrey Pfeffer berargumentasi berpendapat bahwa persoalan implementasi sesungguhnya adalah masalah dalam hal mempengaruhi perilaku, mengubah arah peristiwa, mengatasi perlawanan dan mendorong orang untuk melakukan sesuatu yang sebaliknya tidak akan mereka kerjakan. Dengan kata lain, Kekuasaan.

Mengelola dengan Kekuasaan menyediakan bahasan yang mendalam tentang peran kekuasaan dan pengaruh dalam organisasi. Kekuasaan sering diremehkan, meskipun demikian dengan meyakinkan Pfeiffer menunjukkan bahwa penggunaan kekuasaan secara efektif adalah komponen esensial dalam kepemimpinan yang kuat. Dengan sebuah contoh yang hidup dari Lyndon Johnson dan Henry Kissinger sampai Joh Sculley dan Henry Ford, dia membuat suatu kasus yang ditekankan tentang perlunya kekuasaan dalam memobilisasi dukungan politis dan semua sumber untuk menyelesaikan segala sesuatu dalam tidap organisasi. Dan dia menyediakan bahasan menarik tentang atribut personal - seperti fleksibilitas, stamina dan toleransi tinggi untuk konflik - dan faktor struktural - seperti penguasaan sumber, akses terhadap informasi dan otoritas formal - yang dapat membantu manajer memajukan tujuan organisasi dan mencapai sukses individual.

Pfeffer memulai evaluasinya yang komprehensif tentang kekuasaan dengan membantu manajer untuk mengenali situasi yang meliputi penggunaan kekuasaan dan menunjukkan bagaimana mengidentifikasi pelaku utama dan kemungkinan pandangan mereka. Selanjutnya dia melihat pada berbagai sumber kekuasaan, dan menerangkan apa mengapa beberapa organisasi dan orang menggunakan kekuasaan lebih efektif dibandingkan dengan yang lain. Selanjutnya dia menggali strategi khusus dan taktik dalam menggunakan kekuasaan dan pengarus - bagaimana strategi taktik mereka membantu manajer untuk mencapai hasil yang nyata. Dan akhirnya, dia mempertimbangkan persoalan dinamika kekuasaan; bagaimana kekuasaan itu hilang, peranan dinamikan kekuasaan dalam perubahan organisasional, dan konsekuensi positif dan negatif dari kekuasaan untuk organisasi.

Politik dan pengaruh, mekanisme untuk memperoleh kekuasaan, adalah komponen yang tidak dapat dihindari dari tiap bisnis - bahkan organisasi. Pfeffer menunjukkan dengan mengerti asal kekuasaan itu dan bagaimana menggunakannya dengan efektif, manajer dapat membantu organisasi mereka dan diri mereka untuk mencapai hal-hal besar.

Jeffrey Pfeffer adalah seorang Profesor Thomas D. Dee II dari Perilaku Organisasional di Sekolah Bisnis Universitas Stanford. Dr. Pfeffer menjabat sebagai staf pengajar di Universitas Illnois, Universitas California di Berkeley, dan sebagai profesor tamu di Sekolah Bisnis Harvard. Dia telah memimpin beberapa program eksekutif dan program pengembangan manajemen dan telah mengajar seminar eksekutif di seluruh dunia, selain memberi kuliah dalam program pengembangan manajemen di banyak perusahaan, asosiasi dan universitas di Amerika Serikat. Dia juga anggota dari banyak organisasi profesionel, telah menjabat dalam dewan editor jurnal ilmiah dan pengarang Organizational Design, dan pengarang bersama The External Control of Organizations: A Resource Dependence Perspective, dan juga lebih dari delapan puluh artikel dan bab buku.

Rincian Informasi Buku Managing With Power

Judul Managing With Power / Mengelola dengan Kekuasaan: Politik Dan Pengaruh Dalam Organisasi
Penulis: Jeffrey Pfeffer
Bahasa: Indonesia/terjemahan
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: 428 Halaman
Berat Buku: 620 g
Penerbit: Interaksara
Tahun: 1999 Cetakan ke 1
Harga Buku: HABIS
Kondisi: Cukup Bagus (Buku Bekas/Kondisi fisik sesuai foto/LIHAT FOTO)

Buku Managing With Power ini sudah tersedia dan dapat dibeli melalui Marketplace di Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak dari akun Toko Buku Bekas Aksiku.