Judul: Papap, I Love You
Penulis: Sundari Mardjuki
Tebal: 424 halaman
Harga: Rp 30.000,-
Berat Buku: 340 g
Kulit Muka: Soft Cover Kondisi: Bagus (Buku Baru Stock Lama/SEGEL Bawah SOBEK/Kondisi fisik sesuai foto)
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Tahun: 2005 Cet.3
Bahasa: Indonesia

Sinopsis

“Any man can be a father. It takes someone special to be a dad.” —author unknown

Bima harus menerima kenyataan pahit, bercerai dengan istrinya. Anak kesayangannya, Kaka, berada di bawah pengasuhan Rayna, mantan istrinya. Tetapi, rupanya tali kasih yang kuat antara ayah dan anak tidak bisa diputus begitu saja. Dalam perjalanan, Kaka memilih hidup bersama Bima. Jadilah Bima mengarungi kehidupan baru, sebagai single dad. Merasakan bagaimana suka-dukanya menjadi ayah yang diidolakan anaknya. Apakah pengalaman ditelikung cinta membuat dirinya kapok jatuh cinta kembali?

Cerita menyentuh yang diramu oleh rangkaian kata yang sangat sederhana. Di dalamnya, mengalir energi cinta yang begitu deras. Rasa bermain sangat banyak dalam kisah yang diuntai begitu rileks.
—Alberthiene Endah, novelis

Kejelian Sundari melihat peristiwa yang makin banyak terjadi pada masyarakat urban seperti tersaji dalam Papap, I Love You adalah bukti bahwa untuk menjadi penulis pertama-tama dibutuhkan ketajaman pengamatan. Dan Sundari melakukannya dengan sangat baik untuk novel debutnya ini. Pembaca dibuatnya terhanyut dari halaman ke halaman. Buktikan saja.
—Akmal Nasery Basral, novelis

Membuat saya terharu tetapi tidak jadi cengeng. Dengan gaya bertutur yang detail dan cerita yang realistis, imajinasi saya terbawa seolah-olah saya “di dalam” novel tersebut. Sangat menarik untuk diangkat menjadi film drama keluarga modern.
—Lala Hamid, praktisi industri media

Terkadang kita menyaksikan seorang ibu melakukan dua peran. Novel ini menyentak kita, walaupun posisinya terbatas, namun dengan “RASA” yang dimilikinya seorang ayah juga mampu berperan ganda demi anak yang dicintainya. Saya suka novel ini!
—Alvin Adam, praktisi jurnalis rasa di Just Alvin

Seperti menyelami kenyataan kita masing-masing, yang ternyata tak berbeda esensinya, lewat tulisan yang nyaman. Bacalah untuk menemukannya.
—Syaharani, penyanyi