Kisah dari Hati Koes Plus | Aksiku Toko Buku Bekas Online
Pemesanan Klik pada nomor untuk langsung chat :
Admin: Whatsapp: 0813-1063-6383

"Harga Belum Termasuk Biaya Ongkos Kirim"
"Pengiriman dilaksanakan sehari setelah Pembayaran"

Pilih Penulis

Pencarian Cepat - Ketik dan Enter

Home » , , , » Kisah dari Hati Koes Plus

Kisah dari Hati Koes Plus

www.aksiku.com
www.aksiku.com

www.aksiku.com
Judul: Kisah dari Hati Koes Plus
Penulis: Ais Suhana
Tebal: 256 halaman
Harga: Rp 40.000,-HABIS
Berat Buku: 280 g
Kulit Muka: Soft Cover Kondisi: Bagus (Buku Baru Stock Lama/SEGEL/Kondisi fisik sesuai foto)
Penerbit: Buku Kompas Tahun: 2014 Cet.1
Bahasa: Indonesia

Sinopsis

Kisah dari Hati Koes Plus: Tonggak Industri Musik Indonesia

Sejak berdiri tahun 1969 hingga sekarang, Koes Plus tetap digandrungi pencinta musik di seluruh Tanah Air. Namun, sejak meninggalnya Tonny Koeswoyo (1987), Koes Plus seperti hilang ditelan bumi. Tetapi, promotor Ais Suhana kembali membangkitkan kejayaan Koes Plus tahun 1993 dengan formasi Yon, Yok, Murry, dan Abadi Soesman.

Koes Bersaudara sangat berpengaruh  pada anak-anak muda ketika saya masih remaja. Djon, Tonny, Nomo, Yon,  dan Yok memberi  inspirasi dengan lagu “Dara Manisku”, “Angin Laut” dan lainnya. Inspirasi itu diteruskan setelah menjadi Koes Plus tahun 1969 dan hingga sekarang kita nikmati  karya-karya mereka. (Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur dan CEO PT BCA Tbk.)

Karena kemampuan kreativitasnya, lagu-lagu Koes Plus sebagai tonggak tetap bertahan sampai kapan pun dari berbagai gelombang perkembangan musik Indonesia. (Ishadi SK, Praktisi Pertelevisian Indonesia, Komisaris Utama Trans TV)

Ketika Koes Plus tampil di Kick Andy mendapat sambutan luar biasa, dan merupakan salah satu topik tertinggi di Kick Andy, sampai siaran ulang tiga kali. (Andy Noya, Pembawa Acara Kick Andy Metro TV)

Saya menjadi wartawan berkat Mas Tonny yang mengatakan: “Wartawan itu seperti musisi, menulis harus dengan hati”. (Bens Leo, Wartawan Senior dan Pemerhati Masalah Musik)

Koes Plus pendobrak berkesenian di Indonesia. Pengorbanannya ‘terlalu banyak untuk memajukan seni suara kita. (Gus Dur, Presiden Ke-4 RI)

Keluarga besar Bung Karno tidak pernah membenci karya-karya Koes Bersaudara  atau Koes Plus. (Taufiq Kiemas, Ketua Umum MPR tahun 2009–2013)

Lihat Juga

Buku Unggulan


0 comments:

Post a Comment

Sudahkah Anda Baca Buku ini?