Judul: Berjilbab & Tren Buka Aurat
Penulis: Deni Sutan Bahtiar
Tebal: xii,216 halaman
Harga: Rp. 18.000,-
Berat Buku: 270 g
Kulit Muka: Soft Cover Kondisi: Bagus (Buku Bekas/Kondisi fisik sesuai foto)
Penerbit: Mitra Pustaka Tahun: 2009 Cet.1
Bahasa: Indonesia

Sinopsis

Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu,. Dan Allah adalah Maha Pengambun lagi Maha Penyayang (QS: Al Ahzab: 59)

Jilbab telah ditafsirkan secara berbeda-beda, ada yang mengatakan bahwa memakai jilbab bukanlah kewajiban yang hakiki, hanya sebuah identitas seorang muslimah saja. Ada pula yang mengatakan bahwa jilbab mutlak diwajibkan bagi perempuan-perempuan mukmin.

Kelompok ini berpendapat bahwa rambut merupakan bagian dari aurat perempuan. Lalu bagaimana dengan seorang perempuan yang telah menggunakan jilbab akan tetapi aurat yang lebih privasi justru malah ditampakkan? Lalu bagaimana seorang perempuan yang tidak menggunakan jilbab, namun sikap dan tingkah lakunya jauh lebih baik dari seorang perempuan yang menggunakan jilbab?

Setiap perintah yang Allah turunkan kepada para hamba-Nya pasti selalu ada kebaikan, dan setiap yang dilarang pasti ada hikmah. Kebanyakan manusia dalam menafsirkan ayat pasti ada kontroversi, sebab yang menafsirkan memiliki metode penafsiran yang berbeda. Hal ini juga terjadi dalam menyikapi QS Al Ahzab: 59, Menurut sebagian ulama tafsir, turunnya ayat tersebut disebabkan adanya ifki (berita bohong) atau fitnah kubro (fitnah yang sangat keji) terhadap Aisyah ra. Yang statusnya dalaha istri Nabi. Aisyah ra disinyalir memiliki kedekatan khusus dengan salah seorang sahabat Nabi bahkan difitnah berselingkuh. Oleh karena itu, turunlah ayat yang memerintahkan Nabi menganjurkan istri dan anaknya serta orang-orang mukmin mengenakan jilbab dengan maksud mengangkat kembali derajat istri Nabi.

Lalu bagaimana dengan Anda? Apakah menggunakan jilbab untuk mengikuti mode, atau tanpa jilbab tetapi sikap anda lebih mulia dari mereka yang berjilbab?