Pilih Penulis
Pencarian Cepat - Ketik dan Enter
Home »
Buku Baru Stock Lama
,
BUKU TERSEDIA
,
Non Fiksi
,
Pustaka Anggrek
,
Sosial & Budaya
,
Tim Rumah Budaya Tembi
» 27 Resep Sajen Perkawinan Pasang Tarub Jawa
27 Resep Sajen Perkawinan Pasang Tarub Jawa
Judul: 27 Resep Sajen Perkawinan Pasang Tarub Jawa
Penulis: Tim Rumah Budaya Tembi
Tebal: xi,100 halaman
Harga: Rp. 20.000,-
Berat Buku: 210 g
Kulit Muka: Soft Cover Kondisi: Bagus (Buku Baru Stock Lama/SEGEL/Kondisi fisik sesuai foto)
Penerbit: Pustaka Anggrek Tahun: 2014 Cet.1
Bahasa: Indonesia
Sinopsis
Tradisi kuno masyarakat Jawa memiliki tata cara lengkap dalam perkawinan. Meskipun zaman semakin berkembang, namun kebiasaan mempertahankan tradisi tetap dipegang kuat. Seperti sajen pada saat pasang tarub masih terus dipelihara oleh masyarakat Jawa hingga saat ini. Sesaji adalah wujud dari sistem religi masyarakat Jawa.
Setiap sajen memiliki maknanya sendiri-sendiri. Bahkan cara pembuatan dan penyajiannya pun berbeda-beda. Kekayaan makna dalam sajen menggambarkan roda hidup, lika-liku dan naik turun kehidupan manusia, dari lahir hingga kematian. Semua masih dilestarikan oleh sebagian masyarakat Jawa hingga sekarang.
Untuk menyiapkan sajen bukanlah hal yang rumit. Bahkan di zaman yang serba praktis ini, masih mudah menemukan bahan-bahannya. Sajen dalam upacara adat perkawinan Jawa mempunyai rangkaian bahan dan cara penyajian yang berbeda-beda. Macam sajen dalam upacara perkawinan Jawa antara lain: 1) sajen bucalan: tujuannya mengharapkan partisipasi para baureksa (makhluk yang tidak kelihatan) untuk menjaga jalannya acara perkawinan. 2) sajen pisang raja pulut: menggambarkan seorang gadis yang telah siap menikah. 3) sajen kolak kencana: menggambarkan seorang gadis ketika menjalani acara siraman dalam rangkaian upacara pernikahan. 4) sajen sega punar: menggambarkan bersatunya dua hati perempuan dan laki-laki dalam ikatan perkawinan. 5) sajen nasi kebuli: menggambarkan perjalanan suami istri dalam mengarungi bahtera rumah tangga selalu dalam lindungan Tuhan. 6) sajen sega golong.
Buku Unggulan
|
0 comments:
Post a Comment