Pilih Penulis
Pencarian Cepat - Ketik dan Enter
Home »
40.000
,
Buku Bekas
,
BUKU TERJUAL
,
Fiksi
,
Gramedia Pustaka Utama
,
Misteri-Thriller-Suspense
,
Sandra Brown
» Jual Novel: Chill Factor (Terjebak Dalam Badai)
Jual Novel: Chill Factor (Terjebak Dalam Badai)
Judul: Chill Factor (Terjebak Dalam Badai)
Penulis: Sandra Brown
Tebal: 720 halaman
Harga: Rp. 40.000,-HABIS
Berat Buku: 359 g
Kulit Muka: Soft Cover Kondisi: Cukup Bagus (Buku Bekas/Kondisi fisik sesuai foto)
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Tahun: 2008 Cet.1
Bahasa: Indonesia/terjemahan
Sinopsis
Kelelahan sehabis membereskan barang-barang di rumah kabinnya yang sudah terjual, Lily ketiduran. Saat terbangun, badai salju terparah sudah melanda puncak Gunung Clearly.
Nekat, Lily mengemudikan mobilnya turun ke kota dalam badai. Namun di tengah jalan ia menabrak seseorang. Ben Tierney.
Lelaki itu terluka, sementara mobilnya rusak karena menabrak pohon. Mau tak mau ia membawa Ben kembali ke rumah kabinnya. Dan mereka terjebak di rumah tersebut, tak bisa turun ke kota karena jalanan tertutup salju tebal, sementara badai yang melanda mengaburkan jarak pandang dan memutus sambungan telepon.
Lily mengenal Ben musim panas tahun lalu, ketika mereka berdua ikut rombongan olahraga berkayak. Ben lelaki yang menarik. Tampan, atletis, berkulit kecokelatan dan terkenal sebagai petualang alam, yang tulisan-tulisannya kerap dimuat di majalah-majalah olahraga. Lily sudah mulai tertarik padanya sejak mereka berkenalan.
Namun bunga-bunga cinta yang tumbuh di hati Lily berubah menjadi duri yang menakutkan, bahkan sangat mengerikan, saat ia menemukan fakta bahwa lelaki petualangan itu ternyata adalah Biru---pembunuh berantai yang selama dua tahun ini telah membunuh lima wanita. Bahkan jasad salah satu wanita yang hilang dan dibunuh itu ia ketemukan di gudang rumah kabinnya!!!
Sekuat tenaga dan pikiran Lily berusaha membebaskan dirinya yang terperangkap bersama lelaki buronan itu... Ia tak mau mati secara mengerikan seperti yang dilihatnya dialami Millicent Gunn....
Buku Unggulan
|
0 comments:
Post a Comment