Pilih Penulis
Pencarian Cepat - Ketik dan Enter
Home »
Biografi dan Memoar
,
Buku Bekas
,
BUKU TERJUAL
,
Hikmah
,
Non Fiksi
» Jual Buku: 45 (Ratih Sang)
Jual Buku: 45 (Ratih Sang)
Judul: 45
Penyunting: Abdul Wasiq
Tebal: xiii + 220 halaman
Harga: Rp. 15.000,-HABIS
Berat Buku: 210 g
Kulit Muka: Soft Cover Kondisi: Bagus (Buku BEKAS/Kondisi fisik LIHAT FOTO)
Penerbit: PT Hikmah Tahun: Desember 2007 Cet.1
Bahasa: Indonesia
Sinopsis
Angka 45 sangat bermakna bagi Ratih Sang, dia mendatangi 45 orang dari sekian banyak sahabatnya sebagai bagian dari rantai muara asanya. Para sahabatnya pun bersambut, kisah dan kesan terkumpul menyatu dalam satu buku yang sarat makna dan kaya hikmah ini.
Buku ini merupakan catatan diri yang ditulis 45 sahabat Ratih Sang secara jujur. Merekalah saksi penting bagi kesuksesan perjalanan karier dan kehidupannya. Sungguh menyentuh dan mencerahkan!
*****
Angka 45 mempunyai makna tersendiri buat Ratih Sanggarwati atau yang akrab disapa Ratih Sang. Pada 8 Desember 2007 saat usianya genap menginjak 45 tahun, ia meluncurkan buku kesebelasnya. Meninggalkan dunia catwalk kemudian tampil spiritual dengan berkerudung, ternyata tak menghalanginya terus berkarya. Ratih pun senantiasa aktif dan produktif menulis puisi sekaligus membacakannya di hadapan publik.
Jika sebelumnya ia menelurkan buku kumpulan puisi, seperti 'Jika Ibu Boleh memilih', 'Kerudungmu Tak sekedar cantik', dan lainnya. Tapi buku '45' merupakan highlight jejak langkah Ratih Sang dalam perspektif 45 orang sahabatnya. Mereka terdiri atas para sastrawan, komisaris, pemimpin redaksi, guru, disainer, budayawan, politisi, organisator hingga menteri dan lainnya.
Berbagai kisah dan jejak langkah Wong Ndeso yang Jago Show tersaji didalamnya, mulai dari pemotretan di bawah suhu nol derajat di Cina, SMS untuk Gus Mus (KH Mustofa Bisri) yang membuat Ratih selalu merasa bersalah, rok kulit yang terlepas saat di New York bersama Chossy Latu, honor sekilo kelengkeng bersama Danarto, peragaan busana ala Phantom of the Opera bersama Sebastian Gunawan, hingga komentar-komentar saat ia memutuskan berjilbab dan meninggalkan catwalk.
"Buku ini menunjukkan betapa berartinya seorang sahabat, saya tidak akan menjadi Ratih seperti yang sekarang ini tanpa beliau-beliau," tutur mantan model kenamaan era 80-an ini.
Gaya bahasanya sederhana, bersifat naratif sehingga mudah disimak. Buku ini juga berisi petikan kesaksian yang diberi komentar balik oleh Ratih Sang, rentetan kisahnya pun enak untuk diikuti.
Dalam penulisannya Ratih melibatkan Taufiq MR, Halim Ambiya, Sofyan Badrie, Sri Purwandhari, Telni Rusmitantri, Amalia Sudewi, dan Melati Adidamayanti selaku tim redaksi, juga Abdul Wasiq selaku editor.(ace)
Buku Unggulan
|
0 comments:
Post a Comment