Judul Buku Harakiri (Kepahlawanan Samurai Jepang)
Tebal: 251 Halaman
Harga: Rp. 28.000,-HABIS
Berat Buku: 220 g
Kulit Muka: Soft Cover Kondisi: Bagus (Buku BEKAS/Kondisi fisik sesuai foto)
Penerbit: Pinus Book Publisher Tahun: Januari 2008 Cet.1
Bahasa: Indonesia/terjemahan
Lihat juga: Nihon Monogatari: Kisah - Kisah Klasik Jepang
Kehebatan Jepang bangkit dari kehancuran pasca bom atom Nagasaki dan Hiroshima dalam waktu cepat, tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai tradisi yang mengajarkan kebesaran jiwa, semangat menjunjung tinggi harga diri, kedisiplinan, dan keberanian.
Salah satu tradisi yang menjadi kebanggaan masyarakat Jepang adalah Harakiri. Bahkan tradisi Harakiri lewat Kamikaze dalam Perang Okinawa saat Perang Dunia (PD) II mampu mengejutkan dan membuat takut sekutu. Dan Jepang menjadi negara yang paling sulit ditaklukan. Dengan keberanian dan kesadaran yang sangat tinggi, para pilot Jepang menerbangkan pesawat bunuh diri untuk menghancurkan kapal-kapal musuh. Walaupun hanya berlangsung selama tiga bulan, Pernag Okinawa menjadi perang laut terbesar di sepanjang sejarah.Dari perspektif sejarah, perkembangan tradisi Harakiri tidak dapat dilepaskan dari pengaruh beberapa kepercayaan masyarakat Jepang seperti Neo-Konfusius, Konfusius, Tao, Zen, dan Shito. Bahkan dalam perjalanannya Harakiri dianggap sebagai sebuah tindakan terhormat karena untuk melakukan ini, seseorang harus memiliki keberanian yang sangat luar biasa sebab tindakan ini sangat menyiksa. Semangat Harakiri sendiri diniatkan untuk mempertahankan harga diri ataupun menjaga nama kekaisatan dan nama baik negeri. Semangat ini adalah semangat bushido, semangat yang harus selalu dimiliki oleh setiap Samurai.
Buku ini hendak mengulas Harakiri secara lengkap mulai awal munculnya Harakiri, kisah-kisah legendari para tokoh yang melakukan Harakiri, tatacara dan upacara dalam melakukan Harakiri hingga perkembangan Harakiri. Membaca buku ini akan membuat decak kagum pada kehebatan Jepang atas keberanian dan semangat untuk menjunjung tinggi kehormatan dan harga diri bangsanya.
0 comments:
Post a Comment