Pilih Penulis
Pencarian Cepat - Ketik dan Enter
Home »
Bernard Lewis
,
Haura Pustaka
,
Sejarah & Politik
» Assassin - Kaum Pembunuh dari Lembah Alamut (Bernard Lewis)
Assassin - Kaum Pembunuh dari Lembah Alamut (Bernard Lewis)
Judul: Assassin - Kaum Pembunuh dari Lembah Alamut
Penulis: Bernard Lewis
Tebal: 276 Halaman
Harga: Rp. 40.000,-HABIS
Berat Buku: 300 g
Kulit Muka: Soft Cover Kondisi: Bagus (Buku Baru Stock lama/SEGEL atas sobek/Kondisi fisik sesuai foto)
Penerbit: Haura Pustaka Tahun: Februari 2009 Cet.1
Bahasa: Indonesia/terjemahan
Sinopsis
Di Suriah, pada pertengahan abad ke-12, muncul sebuah kelompok rahasia pengisap ganja bernama Assasin, yang berusaha merebut takhta kepemimpinan Islam dengan cara cara kekerasan.
Kelompok ini juga berkembang di wilayah Persia. Pemimpin tertinggi mereka Hasan bin Sabbah, terkenal dengan julukan Orang Tua dari Gunung. Ia membangun istana megah yang merangkap sebagai benteng kokoh di Lembah Alamut.
Marco Polo, sang petualang tersohor dari Venesia, dalam salah satu naskahnya mengungkapkan kesannya sewaktu berkunjung pada tahun 1273 M ke Istana Hasan bin Sabbah, Adalah sang Orang Tua yang memerintahkan untuk menutup lembah lembah di antara dua pegunungan ini dan mengubahnya menjadi taman, sebuah taman yang sangat besar dan indah sejauh yang pernah dilihat dan dipenuhi dengan bermacam jenis buah. Di taman itu terdiri dari berbagai pavilium dan istana paling elok sejauh yang bisa dibayangkan. Disitu juga terdapat terowongan terowongan yang dialiri anggur dan susu serta madu dan air. Juga terdapat sejumlah gadis paling cantik di dunia yang bisa memainkan aneka macam alat music dan bernyanyi dengan amat merdu serta menari dengan gaya yang sangat mengesankan hati.
Kaum Assasin memiliki struktur organisasi yang rapi, membangun system sel bawah tanah, membentuk agensi dan mata mata, menyusup dengan berbagai samaran ke tengah tengah masyarakat Islam di seluruh dunia.
Kaum Assasin adalah pengikut sekte Ismailiyah, yang dalam suatu ketika pernah mati- matian memperjuangkan Pangeran Nizar at-Thayyib menjadi penguasa Dinasti Fathimiyah di Mesir lantaran yakin bahwa Pangeran Nizar adalah titisan Nabi Ismail. Namun siasat ini ternyata tak melempangkan jalan mereka menuju takhta kekuasaan, dan itu sebabnya mereka lalu mengambil akidah Syiah tentang Imam Mahdi. Dengan dalih menyambut datangnya Imam Mahdi, Imam Ke-12 yang diagungkan golongan Syiah, mereka menumpas orang prang yang dianggap musuh. Sejak saat itu Kaum Assasin mulai dikenal sebagai fidai, gerombolan pembunuh berani mati yang menakutkan, yang hawa kemasyhurannya mereka berembus jauh hingga ke Eropa dan benua benua lainnya.
Buku Unggulan
|
0 comments:
Post a Comment