Pilih Penulis
Pencarian Cepat - Ketik dan Enter
Home »
20.000
,
Biografi dan Memoar
,
Buku Bekas
,
BUKU TERJUAL
,
Elex Media Komputindo
,
Manajemen dan Bisnis
,
Non Fiksi
,
Tanri Abeng
» Tanri Abeng: No Regrets (Rekam Jejak Sang Profesional, Teknokrat, Dan Guru Manajemen)
Tanri Abeng: No Regrets (Rekam Jejak Sang Profesional, Teknokrat, Dan Guru Manajemen)
Judul: Tanri Abeng: No Regrets (Rekam Jejak Sang Profesional, Teknokrat, Dan Guru Manajemen)
Penulis: Tanri Abeng
Tebal: xii + 180 Halaman
Harga: Rp. 20.000,-HABIS
Berat Buku: 190 g
Kulit Muka: Soft Cover; Kondisi: Bagus (Buku Bekas/Kondisi fisik sesuai foto)
Penerbit: Elex Media Komputindo, Tahun: April 2012 Cet.2
Bahasa: Indonesia
Sinopsis
Impian yang sudah dipendamnya tiga tahun terakhir adalah mendirikan Tanri Abeng University.
Menjalani tujuh dekade kehidupannya, Tanri Abeng memang melewati dengan setengah-setengah, namun ia menyatakan "Well, No Regrets."
Demikian cuplikan buku yang diluncurkan untuk merayakan hari ulang tahunnya ke-70 tahun yang digelar di Ritz Carlton, Jakarta, hari ini.
Acara tersebut dihadiri oleh beberapa nama terkenal di bidang politik, antara lain bekas Wapres RI Jusuf Kalla, Wiranto, Jacob Oetama, dan Mooryati Soedibyo.
Dalam bukunya, Tanri yang kelahiran Pulau Selayar, Sulawesi Selatan, 7 Maret 1942, membaginya menjadi tujuh kali sepuluh periode.
Tujuh tahun pertama : Struggling For Life; Tujuh tahun keempat : Professional Carreer; Tujuh tahun kelima dan keenam : Setengah Bangga; Tujuh tahun ketujuh : Setengah Gila; Tujuh tahun kedelapan : Setengah Sadar; Tujuh tahun kesembilan : Setengah Guru; Tujuh tahun kesepuluh : Setengah Entrepreneur.
Selama tujuh puluh tahunnya, Tanri mencicipi menjadi guru bahasa inggris, direksi perusahaan, pernah juga dijuluki sebagai Managjer Satu Miliar di usia 47 tahun karena dibajak oleh Aburizal Bakrie dengan gaji yang diakuinya cukup tinggi.
Pada masa krisis ekonomi, tenaga Tanri yang setia memelihara kumisnya tersebut, diminta Presiden Soeharto untuk membenahi BUMN dari 17 kementerian menjadi sau kementerian.
Menjadi menteri tidak cukup, kecintaannya terhadap dunia tenis menempatkannya sebagai ketua Pelti periode 1998 hingga 2002.
Dari tangan dinginnya, Indonesia bisa mempunyai Angelic Widjaya, yang merupakan juara dunia junior di Wimbeldon.
Akhirnya, memasuki tujuh tahun kesembilan, Tanri tak bisa melepaskan diri dari dunia pendidikan. Masa-masa yang disebutnya sebagai masa berbakti dihabiskannya dengan mondar-mandir mengajar.
Meski demikian, ia masih menyatakan diri sebagai 'setengah guru' saja. Dunia tulis pun dirambahnya dengan menerbitkan Indonesia Inc. (Diterbitkan Times Publisher, Singapore tahun 2001), Dari Meja Tanri Abeng, Managing atau Chaos, Profesi Manajemen, dan lain-lain.
Tujuh tahun kesepuluh merupakan masa terbaik bagi lulusan doktor di bidang ilmu antradisiplin di Universitas Gadjah Mada, pada 2010 dengan predikat cumlaude tersebut.
Pasalnya, ia berniatan menjadi seratus persen guru dan entrepreneur, pengentas kebodohan. Akibat setengah entrepreneur, ia dikritik karena mampu mengurusi perusahaan lainnya, tapi tidak berhasil membangun usaha sendiri.
Ia pun hanya mengatakan 'no regrets' dengan menjadi setengah begawan, setengah entrepreneur, dan setengah-setengah lainnya. Tetapi, pada titik ini, ia menentukan pilihan hidup dengan tidak setengah-setengah.
Dalam buku tersebut, diungkapkan niatan seratus persen Tanri Abeng menjadi seorang guru di universitas yang sedang dirintisnya, yaitu Tanri Abeng University (TAU).
Hasrat mendirikan universitas tersebut sudah dilakukan selama tiga tahun, Tanri pun menyebutnya sebagai "The Dream Has Come True." / BeritaSatu
Buku Unggulan
|
0 comments:
Post a Comment