Tanri Abeng: No Regrets (Rekam Jejak Sang Profesional, Teknokrat, Dan Guru Manajemen) | Aksiku Toko Buku Bekas Online
Pemesanan Klik pada nomor untuk langsung chat :
Admin: Whatsapp: 0813-1063-6383

"Harga Belum Termasuk Biaya Ongkos Kirim"
"Pengiriman dilaksanakan sehari setelah Pembayaran"

Pilih Penulis

Pencarian Cepat - Ketik dan Enter

Home » , , , , , , , » Tanri Abeng: No Regrets (Rekam Jejak Sang Profesional, Teknokrat, Dan Guru Manajemen)

Tanri Abeng: No Regrets (Rekam Jejak Sang Profesional, Teknokrat, Dan Guru Manajemen)

www.aksiku.com
www.aksiku.com

www.aksiku.com

www.aksiku.com
Judul: Tanri Abeng: No Regrets (Rekam Jejak Sang Profesional, Teknokrat, Dan Guru Manajemen)
Penulis: Tanri Abeng
Tebal: xii + 180 Halaman
Harga: Rp. 20.000,-HABIS
Berat Buku: 190 g
Kulit Muka: Soft Cover; Kondisi: Bagus (Buku Bekas/Kondisi fisik sesuai foto)
Penerbit: Elex Media Komputindo, Tahun: April 2012 Cet.2
Bahasa: Indonesia

Sinopsis

Impian yang sudah dipendamnya tiga tahun terakhir adalah mendirikan Tanri  Abeng University.

Menjalani tujuh dekade kehidupannya, Tanri Abeng memang melewati dengan  setengah-setengah, namun ia menyatakan "Well, No Regrets." 

Demikian  cuplikan buku yang diluncurkan untuk merayakan hari ulang tahunnya ke-70 tahun yang digelar di Ritz Carlton, Jakarta, hari ini.

Acara tersebut dihadiri oleh beberapa nama terkenal di bidang politik, antara lain bekas Wapres RI Jusuf Kalla, Wiranto, Jacob Oetama, dan Mooryati Soedibyo.

Dalam bukunya, Tanri yang kelahiran Pulau Selayar, Sulawesi Selatan, 7 Maret 1942, membaginya menjadi tujuh kali sepuluh periode.

Tujuh tahun pertama : Struggling For Life; Tujuh tahun keempat :  Professional Carreer; Tujuh tahun kelima dan keenam : Setengah Bangga;  Tujuh tahun ketujuh : Setengah Gila; Tujuh tahun kedelapan : Setengah  Sadar; Tujuh tahun kesembilan : Setengah Guru; Tujuh tahun kesepuluh :  Setengah Entrepreneur.

Selama tujuh puluh tahunnya, Tanri mencicipi menjadi guru bahasa  inggris, direksi perusahaan, pernah juga dijuluki sebagai Managjer Satu  Miliar di usia 47 tahun karena dibajak oleh Aburizal Bakrie dengan gaji  yang diakuinya cukup tinggi.

Pada masa krisis ekonomi, tenaga Tanri yang setia memelihara kumisnya  tersebut, diminta Presiden Soeharto untuk membenahi BUMN dari 17  kementerian menjadi sau kementerian.

Menjadi menteri tidak cukup, kecintaannya terhadap dunia tenis menempatkannya sebagai ketua Pelti  periode 1998 hingga 2002.

Dari tangan dinginnya, Indonesia bisa  mempunyai Angelic Widjaya, yang merupakan juara dunia junior di  Wimbeldon.

Akhirnya, memasuki tujuh tahun kesembilan, Tanri tak bisa melepaskan  diri dari dunia pendidikan. Masa-masa yang disebutnya sebagai masa  berbakti dihabiskannya dengan mondar-mandir mengajar.

Meski demikian, ia  masih menyatakan diri sebagai 'setengah guru' saja. Dunia tulis pun  dirambahnya dengan menerbitkan Indonesia Inc. (Diterbitkan Times  Publisher, Singapore tahun 2001), Dari Meja Tanri Abeng, Managing atau Chaos, Profesi Manajemen, dan lain-lain.

Tujuh tahun kesepuluh merupakan masa terbaik bagi lulusan doktor di  bidang ilmu antradisiplin di Universitas Gadjah Mada, pada 2010  dengan predikat cumlaude tersebut.

Pasalnya, ia berniatan menjadi seratus persen guru dan entrepreneur, pengentas kebodohan. Akibat setengah entrepreneur, ia dikritik karena  mampu mengurusi perusahaan lainnya, tapi tidak berhasil membangun usaha sendiri.

Ia pun hanya mengatakan 'no regrets' dengan menjadi setengah begawan,  setengah entrepreneur, dan setengah-setengah lainnya. Tetapi, pada titik  ini, ia menentukan pilihan hidup dengan tidak setengah-setengah.

Dalam buku tersebut, diungkapkan niatan seratus persen Tanri Abeng  menjadi seorang guru di universitas yang sedang dirintisnya, yaitu Tanri  Abeng University (TAU).

Hasrat mendirikan universitas tersebut sudah dilakukan selama tiga  tahun, Tanri pun menyebutnya sebagai "The Dream Has Come True." / BeritaSatu

Lihat Juga

Buku Unggulan


0 comments:

Post a Comment

Sudahkah Anda Baca Buku ini?