Pilih Penulis
Pencarian Cepat - Ketik dan Enter
Home »
Buku Bekas
,
BUKU TERJUAL
,
Fiksi
,
Mansur Samin
,
Novel
,
Sinar Grafika
» Kuto Anak Suku Terasing (Mansur Samin)
Kuto Anak Suku Terasing (Mansur Samin)
Judul: Kuto Anak Suku Terasing
Penulis: Mansur Samin
Tebal: vii + 91 Halaman
Harga: Rp. 18.000,-HABIS
Berat Buku: 120 g
Kulit Muka: Soft Cover; Kondisi: Cukup Bagus (Buku BEKAS/Kondisi fisik sesuai foto)
Penerbit: Sinar Grafika, Tahun: 1998 Cet.3
Bahasa: Indonesia
Sinopsis
Halaman pembuka dan cover dalam belakang terdapat STEMPEL SEKOLAH. LIHAT FOTO
Sekolah Dasar desa Dolok berdekatan letaknya dengan desa Pagur yang dihuni oleh suku terasing. Sekolah itu baru mempunyai empat ruangan atau empat kelas. Salah seorang dari anak murid kelas 4 adalah anak suku Pagur (suku terasing). Namanya Kuto. Guru di Sekolah itu adalah Pak Togar. Beliau pula yang menjabat sebagai Kepala Sekolah.
Pada waktu ulangan Kuto kedapatan oleh Pak Togar sedang menjiplak jawaban temannya. Kuto dimarahi Pak Togar. Kuto keluar dari kelas. Ia mengadu kepada ayahnya. Ayah si Kuto mendatangi Pak Togar. Mereka bertengkar. Pak Togar pergi ke Panyabungan. Beliau menyampaikan masalah itu ke Kanwil P dan K.
Pak Togar digantikan oleh Pak Abdi. Setahap demi setahap Pak Abdi membina disiplin belajar di kalangan anak-anak kelas empat. Pak Abdi langsung bergaul dengan warga desa Dolok dan warga desa Pagur. Pak Abdi dimintai bantuan oleh Kepala Kampung memperbaiki irigasi (pengairan) sawah. Berkat pengetahuan Pak Abdi yang luas, irigasi itu dapat diperbaiki. Penduduk simpatik kepada Pak Abdi.
Pak Abdi memimpin anak-anak kelas 4 membuat kerajinan tangan (kulit kayu dibuat tas dan peci). Kemudian, Pak Abdi memimpin penduduk membasmi tikus yang datang menggerogoti hasil panen padi penduduk.
Dalam Porseni sekecamatan Panyabungan, anak-anak desa Dolok yang mengikuti olah raga lari, catur, dan menyanyi. Menggemparkan, mereka menjadi juara. Kuto juara lari, berlari tanpa sepatu. Ia sehari-harinya di hutan rimba raya sudah terlatih memburu kijang juga tanpa sepatu.
Kuto rajin belajar, disiplin, dan ternyata ia anak yang cerdas. Ia disayangi oleh guru dan teman-temannya.
Kuto memimpin teman-temannya yang menghalangi maksud Pak Jadopur hendak merusak telaga air sawah penduduk. Kuto dengan teman-temannya berhasil menyergap orang upahan Pak Jadopur. Jadopur turut ditangkap polisi karena ternyata ia seorang rentenir.
Kuto dengan teman-temannya berhasil pula membuat dua ruangan untuk kelas 5 dan kelas 6 berkat tuntunan Pak Abdi dan warga desa Dolok dan warga desa Pagur.
Pak Abdi pensiun. Perpisahan beliau dengan murid-murid sangat mengharukan.
Buku Unggulan
|
0 comments:
Post a Comment