Judul: Soulmate (Sebuah Novel)
Penulis: Agung Webe
Bahasa: Indonesia
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: 368 halaman
Berat Buku: 275 g
Penerbit: Pohon Cahaya
Tahun: Cetakan Pertama - April 2014
Kondisi: Bagus (Buku Bekas/Kondisi fisik sesuai foto)
Goodreads rating: N/A

Harga: Rp. 30.000,-HABIS

Sinopsis

Rizal dan Seno merupakan dua sahabat yang sama-sama sedang bertemu dengan rasa cinta kepada wanita selain istrinya. Sedangkan keduanya sudah mempunyai keluarga. Seno selalu meluapkannya dan mencari kepuasan egonya atas nama 'birahi', sedangkan Rizal memilih untukdipertemukan oleh kebetulan-kebetulan dalam seluruh peristiwa hidupnya.

Apakah benar bahwa kebetulan itu ada? Ataukah konspirasi alam semesta atas keinginan manusia?

Ajeng, seorang wanita yang sudah mempunyai suami merasakan cinta dan sayang kepada Rizal. Sebuah rasa yang tiba-tiba hadir pada keduanya. Apakah pertemuan-pertemuan yang tidak direncanakan merupakan kebetulan yang mengisyaratkan bahwa mereka adalah soulmate? Lalu apakah sebuah percumbuan yang dilakukan oleh soulmate merupakan hal yang benar dilakukan di saat keduanya telah mempunyai pasangan hidup saat ini? Apakah soulmate bagi laki-laki dan perempuan yang menyadarinya identik dengan perselingkuhan?

Bila soulmate itu bukan 'egomate' apalagi ' birahi-mate', bagaimana Ajeng dan Rizal menyikapi rasanya yang meluap, cintanya yang membara, dan sayangnya yang tulus? Haruskah rasa itu dibunuh hanya karena untuk menutupi norma-norma kebaikan dalam masyarakat?

Novel ini mengajak pembaca untuk melihat soulmate dari sudut yang lebih dalam dan penuh arti. Kehidupari paralel, reinkarnasi, past life regression, cinta masa lalu, semua menjadi bagian yang menarikdalam novel ini.

Bisa jadi Anda menemukan soulmate Anda di saat Anda sudah punya pasangan hidup. Siapa yang mau disalahkan? Karena cinta hadir mengesampingkan bahasa tentang waktu dan usia.

Apakah Anda sudah bertemu dengan soulmate Anda? Kalau belum, mungkin ia berada di dekat Anda dan Anda hanya perlu berani untuk menyadarinya! Karena seperti ungkapan misterius yang diterima Rizal bahwa: "Kehidupan bukanlah hal-hal yang harus diselesaikan, karena kehidupan adalah misteri yang hanya bisa dijalani dengan penuh rasa syukur.