Judul: Karma (Meraih Kebajikan, Mencapai Kesempurnaan)
Penulis: Alexandra Indriyanti Dewi
Bahasa: Indonesia
Kulit Muka:  Soft Cover
Tebal: 152 Halaman
Berat Buku: 180 g
Penerbit: Pinus Book Publisher
Tahun: Cetakan Pertama - Juli 2009
Kondisi: Bagus (Buku BEKAS/Kondisi fisik sesuai foto)
Goodreads rating: N/A

Harga: Rp. 18.000,-HABIS

Sinopsis
Halaman pembuka terdapat tulisan pemilik sebelumnya. LIHAT FOTO
Rahasia Karma dalam Berbagai Pandangan Agama.

Karma muncul sebagai hukum alam yang paling orisinal mengingat seluruh keseimbangan alam semesta ini tercipta karena hubungan kausalitas yang sempurna. Satu saja elemen dikurangi maka seluruh sistem keseimbangan akan berubah. Sebagai contoh, adanya hujan disebabkan karena ada air dan panas matahari. Tanpa air maka panas tidak akan dapat menguapkan air tersebut menjadi awan yang akan menjatuhkan hujan. Dan seluruh elemen dari kehidupan ini terbentuk karena hukum ini.

Buku ini mengungkap ajaran karma dari berbagai pandangan agama. Karma dipandang sebagai ajaran luhur yang dikenal di semua ajaran. Dalam agama Hindu karma (karma phala) dimaknai sebagai hukuman atau balasan atas apa yang pernah dilakukannya. Dalam agama Islam, pembalasan amal perbuatan mempunyai makna yang sama dengan karma phala dalam agama Hindu. Di mana pembalasan amal perbuatan adalah hukuman atau balasan atas apa yang pernah dilakukannya di dunia. Di dalam agama Nasrani, karma adalah suatu perbuatan yang mengikat manusia dan perbuatan itu berbuah kutuk yang terus menerus diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya hingga ada semacam upacara penebusan dosa untuk melepaskan seseorang dari akibat buruk atau karma yang telah dilakukan nenek moyangnya.

Meski memiliki pemahaman yang berbeda sesuai ajaran masing-masing, hukum karma diakui kebenarannya. Karma sebagai hukum dasar yang melingkupi alam semesata ini memiliki sifat universal sebagai nilai yang dapat digunakan untuk mengendalikan perilaku manusia. Kecenderungan alamiah manusia adalah mencoba untuk memaksimalkan kebahagiaan dan menekan seminimum mungkin penderitaan. Namun kadangkala manusia tersesat di dalam menentukan tujuan kebahagiaannya. Dan hukum karma dapat digunakan sebagai penuntun arah untuk mencari seperti apa hakekat kebahagiaan sejati itu.