Jual Buku: Imlek Tanpa Gus Dur | Aksiku Toko Buku Bekas Online
Pemesanan Klik pada nomor untuk langsung chat :
Admin: Whatsapp: 0813-1063-6383

"Harga Belum Termasuk Biaya Ongkos Kirim"
"Pengiriman dilaksanakan sehari setelah Pembayaran"

Pilih Penulis

Pencarian Cepat - Ketik dan Enter

Jual Buku: Imlek Tanpa Gus Dur

www.aksiku.com
Judul: Imlek Tanpa Gus Dur
Penulis: Lan Fang

Bahasa: Indonesia
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: 118 Halaman
Berat Buku: 120 g
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun: 2012
Kondisi: Bagus (Buku Baru Stock Lama/SEGEL/Kondisi fisik SESUAI foto)
Goodreads rating: 3.00
goodreads.com/book/show/17456318-imlek-tanpa-gus-dur

Harga: Rp. 25.000,- SOLD OUT


Sinopsis


Imlek tahun ini terasa begitu berbeda bila dibandingkan Imlek pada tahun-tahun sebelumnya. Sebab, inilah Imlek pertama yang saya rayakan tanpa Gus Dur. Padahal, sangat banyak yang ingin saya ceritakan tentang kebahagiaan Imlek, tetapi sekarang saya tidak tahu Gus Dur berada di mana? Saya juga tidak tahu harus ke mana mencari Gus Dur. Karena itulah, saya menulis dengan harapan di mana pun Gus Dur berada, semoga bisa membaca tulisan ini.

Seorang sahabat bertanya “Apa yang membuatmu begitu mencintai Gus Dur?” Saya hanya memiliki sebuah jawaban: “Karena Gus Dur adalah ayah saya.” Sahabat itu menertawakan jawaban saya. Apakah jawaban saya salah, Gus Dur? Jawaban apa yang harus dikatakan lagi bila Gus Dur sudah memenuhi keinginan saya (untuk merayakan Imlek)? Bukankah hanya seorang ayah yang menyayangi anaknyalah yang mau memberikan apa yang membuat anaknya berbahagia? Karena itu, betapa inginnya saat Imlek ini saya menjura pada Gus Dur. Namun, tampaknya Gus Dur sedang menempuh perjalanan ke sebuah tempat yang lebih tinggi, sehingga saya hanya bisa mengatakan: Gus Dur, xie-xie, semoga Gus Dur sampai kepada Sang Cahaya. Amin.

*****

Imlek Tanpa Gus Dur dan 21 tulisan lainnya: Adat dan Adab Menulis; Dari Seniman kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim; Diskusi Sastra: Lebih Mendalam dan Humanis; Drama Kampanye; Ghirah Sastra Tionghoa Terus Menyala; Makam Suci Bukit Lingzhan; Kefemininan Sepak Bola; Jangan Main-main dengan Sastra(wan); Belibis di Masjid Qin Jing; Penulis Berbahasa Cina: Tetap Semangat di Usia Renta; Pinokio, Arjuna, dan Uebermensch; Politisasi Kata-Kata; Ronaldo, Ludruk, dan Pilgub; Sastra Cina: Bangkit dari Mati Suri; Saya Bersumpah...Saya Berjanji...; Suramadu oh Suramadu; Tebu Imlek; Wajah-wajah Kemerdekaan; Walang Kekek di Xue Feng; Wayang: Belajar dari Bayang; What Is Bahasa Daerah?

Lihat Juga

Buku Unggulan


0 comments:

Post a Comment

Sudahkah Anda Baca Buku ini?