Stiletto Merah, Senyawa Cinta, Alasan Sentimentil | Aksiku Toko Buku Bekas Online
Pemesanan Klik pada nomor untuk langsung chat :
Admin: Whatsapp: 0813-1063-6383

"Harga Belum Termasuk Biaya Ongkos Kirim"
"Pengiriman dilaksanakan sehari setelah Pembayaran"

Pilih Penulis

Pencarian Cepat - Ketik dan Enter

Home » , , , , , , » Stiletto Merah, Senyawa Cinta, Alasan Sentimentil

Stiletto Merah, Senyawa Cinta, Alasan Sentimentil

www.aksiku.com
Judul: Stiletto Merah, Senyawa Cinta, Alasan Sentimentil
Penulis: Lusi Wulan

Bahasa: Indonesia
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: 192 Halaman
Berat Buku: 160 g
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun: Maret 2012
Kondisi: Bagus (BUKU BARU STOCK LAMA/SEGEL bawah sobek/Kondisi fisik sesuai foto)

Harga: Rp. 20.000,-

Sinopsis


Teori senyawa cinta menyebutkan persenyawaan dua insan pecinta menghasilkan se(buah)nyawa turunan. Teori ini eksis dari zaman primitif hingga mungkin akhir zaman, di belahan bumi mana pun. Termasuk pria di sebelahku, si dia tercinta. Sayangnya tidak diriku.

Sampai seorang wanita dengan se(buah)nyawa berusia balita mencuri perhatian si dia. Aku pun melakukan sesuatu yang melibatkan stiletto merah yang kumasukkan dalam salah satu unsur senyawa cinta kami (lupakan killing effect pada kaki. Catat: barang seksi untuk aktivitas seksi). Namun teori senyawa cinta klasik telah terwariskan. Dan wanita berikut turunannya itu menjadi duri dalam daging.

Aku harus melakukan sesuatu. Sesuatu yang lebih dari stiletto merah. Jatuh hatiku kemudian kepada si kecil Malda di rumah asuh mengarahkan si dia pada anggapan aku telah sudi untuk meramu se(buah)nyawa turunan bersama di masa mendatang. Namun trauma masa silam terlalu depresif untuk diabaikan, sementara membuat si dia pergi jelas bukan pilihan. Aku bimbang.

Ekses dari kuatnya cinta tidak selamanya menyenangkan(ku).

Lusiwulan telah menelurkan tujuh novel. Novel Stiletto Merah, Senyawa Cinta, Alasan Sentimentil memuat pikiran-pikirannya tentang menjadi wanita. Wanita yang berhak atas pilihan di antara garis-garis normatif yang mendoktrin. Ia mengajak pembaca untuk merenungkan kembali makna kata “wanita seutuhnya”. Menurutnya, wanita yang memiliki ruang untuk memilih, itulah wanita seutuhnya.

Lihat Juga

Buku Unggulan


0 comments:

Post a Comment

Sudahkah Anda Baca Buku ini?