Judul: Wisanggeni Membakar Api (Gelegar Amuk Batin sang Titisan Dewa!)
Penulis: Pitoyo Amrih
Bahasa: Indonesia
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: N/A
Berat Buku: 350 g
Penerbit: Diva Press
Tahun: Februari 2013
Kondisi: Bagus (BUKU Baru Stock Lama/SEGEL/Kondisi fisik sesuai foto)
Harga: Rp. 45.000,- (SOLD OUT)
Sinopsis
Atas nama kemurnian ras dewa, Batara Brama berniat melenyapkan bayi buah hubungan putrinya, Dewi Dresanala, dan Arjuna, yang notabene seorang ras manusia.
Bola api raksasa pun melesat cepat keluar dari telapak tangan Batara Brama dan menerjang bayi hingga di sekujur tubuhnya diselimuti nyala api, membuatnya mencelat dan melesat ke negeri Samudra di ujung timur, lalu tubuh mungilnya melesak ke dasar samudra.
Bayi yang ternyata tidak ditakdirkan mati itu (namun sekarat) dirawat oleh Batara Baruna, penguasa negeri Dasar Samudra, lalu diberilah si kecil tersebut sebuah nama yang kelak bakal membuat alam kayangan tergetar dan takut: dialah Wisanggeni!
Saat usianya makin dewasa, pertanyaan tentang asal-usul dirinya terus menggelayuti benak Wisanggeni. Merasa keberadaannya telah dimungkiri oleh leluhurnya sendiri, bangsa dewa, Wisanggeni pun menantang kekuasaan dan wibawa bangsa dewa.
Lantas, berhasilkah ia mendapatkan pengakuan dari leluhurnya, bangsa dewa? Dan, bagaimana kehidupannya kelak saat ia tidak ditakdirkan terlibat dalam perang akbar Bharatayuda untuk membantu kubu ayahandanya?
Simak novel yang demikian menyentuh dan kaya akan pesan moral ini!
“…Jagat cilik adalah semua hal yang ada pada dirimu atas apa yang kamu alami di jagat gedhe, Ngger. Hanya sedikit orang yang bisa mengenali jagat ciliknya, dan hampir tak ada orang yang mampu melihat dan memahami jagat ciliknya,” ucap Sang Hyang Wenang kepada Wisanggeni.
Gelegar Amuk Batin sang Titisan Dewa!
Pilih Penulis
Pencarian Cepat - Ketik dan Enter
Home »
2013
,
Buku Baru Stock Lama
,
BUKU TERJUAL
,
Diva Press
,
Fiksi
,
Novel
,
Pitoyo Amrih
,
Sejarah & Budaya
» Jual Novel: Wisanggeni Membakar Api (Gelegar Amuk Batin sang Titisan Dewa!)
0 comments:
Post a Comment